Kamis, 24 November 2022 – 19:31 WIB
VIVA Parenting – Salah satu waktu paling krusial dalam tumbuh kembang anak adalah ketika tidur di malam hari, di mana beragam perubahan terjadi saat kualitas tidurnya mencukupi. Sayangnya, banyak gangguan saat tidur dapat membuat perkembangan itu terhambat, termasuk akibat ruam popok.
Tidur adalah aktivitas utama otak sepanjang awal perkembangan bayi dan memegang peranan penting dalam maturasi otak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas tidur bayi. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), periode tidur bayi hingga 1 tahun yang ideal adalah 14 hingga 15 jam. Sementara itu, periode tidur bayi usia 1 hingga 3 tahun yang ideal adalah 12 jam. Dari waktu tidur ini, periode terlama tidur bayi adalah di malam hari, yaitu selama 8 jam.
Namun, periode tidur di malam hari ini sering terganggu selain karena menyusu, bayi juga sering terbangun karena popok sudah penuh dan bocor. Hal ini menyebabkan bayi lebih mudah rewel dan tidur tidak nyenyak.
“Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit. Namun, bayi sering merasa tidak nyaman ketika popok yang digunakan terasa penuh dan bocor sebelum waktu mengganti popok,” ujar dokter spesialis anak, dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, dalam keterangan pers Makuku.
Tidak hanya memengaruhi kualitas tidur bayi, kualitas tidur Ibu juga terganggu karena harus mengganti popok bayi lebih sering di malam hari. Padahal, Ibu membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memproduksi ASI dan mencegah masalah nifas selama periode postpartum.
Bayi sedang tertidur pulas.
Sumber: www.viva.co.id