Sabtu, 15 April 2023 – 03:45 WIB
VIVA Lifestyle – Menurut data epidemiologi kasus ruam popok terjadi pada 65 persen bayi dan kasus tertinggi terjadi di usia 6-12 bulan. Ruam popok rentan muncul ketika sedang dalam perjalanan jauh, terutama jelang mudik lebaran yang akan berlangsung sebentar lagi.
Jika Si Kecil mengalami ruam popok, maka Ia akan lebih mudah rewel dan kualitas tidurnya juga terganggu setiap hari. Ruam popok adalah kemerahan dan ruam pada pantat atau area genital bayi. Ini adalah ruam yang sangat umum. Kebanyakan bayi akan mendapatkannya dari waktu ke waktu.
Gejala ruam popok yang paling umum adalah kulit merah dan tampak lembut di area popok (bokong, paha, dan alat kelamin). Mungkin ada beberapa bintik, atau ruam bisa menutupi sebagian besar area popok. Bayi yang mengalami ruam popok sering kali rewel atau menangis saat area tersebut disentuh atau dibersihkan.
Ilustrasi bayi/anak/parenting.
Dalam kasus yang parah, ruam dapat menyebabkan jerawat, lecet, atau luka lain di area popok bayi Anda. Jika ruam terinfeksi, bisa menjadi merah cerah dan kulit bisa membengkak. Bercak atau bintik merah kecil dapat menyebar di luar bagian utama ruam, bahkan di luar area popok.
Dalam banyak kasus, ruam popok dapat dihindari atau dicegah. Jadikan langkah-langkah ini bagian dari rutinitas, termasuk saat sedang dalam perjalanan mudik.
Popok yang Tepat
Halaman Selanjutnya
Periksa popok bayi Anda sesering mungkin dan ganti segera setelah basah atau kotor. Biarkan kulit bayi Anda benar-benar kering sebelum mengenakan popok lain. Beri popok ukuran yang pas untuk memungkinkan aliran udara. Jangan biarkan tab perekat menempel pada kulit bayi Anda.
Sumber: www.viva.co.id