Rabu, 25 Januari 2023 – 10:42 WIB
VIVA Lifestyle – Cara merawat luka atau bekas luka yang menetap di kulit mungkin membuat sebagian orang merasa terganggu. Penyebab lukanya bisa beragam, seperti tergores, luka, atau akibat jahitan.
Apa pun pemicunya, seseorang pasti ingin membuat bekas luka tidak bertahan lama. Untuk meminimalisasi pembentukan bekas luka, seseorang perlu mengatasi penyembuhan luka, yang merupakan proses yang kompleks.
Ilustrasi bekas luka di wajah.
Ada tiga fase utama dalam pembentukan itu, yakni peradangan, proliferasi, dan penyempurnaan. Ketiganya diatur oleh bahan kimia pensinyalan tubuh khusus yang bekerja pada lapisan kulit.
Profesor dermatologi di Bond University, Michael Freeman, menjelaskan bahwa sebagian besar pembentukan luka terjadi dalam enam bulan pertama setelah cedera. Tahap pertama, yakni peradangan, terjadi untuk menghilangkan dan membawa suplai darah.
Idealnya, bakteri akan dikeluarkan dari kulit jika sudah diantisipasi adanya luka, seperti sebelum operasi. Membersihkan luka untuk menghilangkan bakteri dan bakteri spora penting untuk penyembuhan dan harus dilakukan dalam waktu dua jam setelah cedera.
Mengaplikasikan povidone-iodine akan membantu mengurangi kemungkinan aktivasi bakteri spora. Reaksi alami tubuh di fase ini meliputi pembentukan hidrogen peroksida.
Halaman Selanjutnya
Hanya saja, aplikasi eksternal dari antiseptik alami dapat memperlambat penyembuhan luka. Larutan antiseptik lemah yang mengandung perak (dengan saran yang tepat dari dokter atau apoteker) dapat memperbaiki pembentukan bekas luka.
Sumber: www.viva.co.id