Jumat, 9 Desember 2022 – 09:16 WIB
VIVA Lifestyle – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa mutasi varian COVID-19 BN.1 sudah masuk ke Indonesia. Bahkan kini, angkanya telah mencapai 20 kasus yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa peningkatan kasus kerap dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya kemunculan varian baru. Setelah kemunculan varian XBB yang tengah mendominasi, kini dokter Nadia mengonfirmasi hadirnya subvarian BN.1. Scroll untuk informasi selengkapnya.
“Menteri Kesehatan selalu bilang, bahwa yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus adalah varian baru. Kita sudah melewati gelombang XBB dan BQ.1, tapi kami perhatikan, ada Subvarian baru BN.1,” kata Nadia ditemui di Gedung Kemenkes RI Jakarta, dikutip Antara.
Ada pun laporan subvarian omicron BN.1 pertama kali dideteksi di Kepulauan Riau sejak 16 September 2022. Hingga kini, Dokter Nadia melaporkan jumlahnya sudah sebanyak 20 kasus dan tengah dimonitor oleh pihak Kemenkes.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi
“Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia,” tambah dokter Nadia.
Lebih rinci, Nadia mengatakan bahwa 20 kasus BN.1 tersebut paling banyak dilaporkan dari DKI Jakarta yakni sebanyak 9 kasus. Sementara sisanya antara lain Jawa Tengah 5 kasus, Kepulauan Riau 3 kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan dengan masing-masing 1 kasus.
Sumber: www.viva.co.id