Duduk Terlalu Lama Picu Sindrom Kematian Bokong, Bahayakah?

Ilustrasi wanita duduk

VIVA Lifestyle – Banyak kaum urban yang produktif di pagi hari namun terlalu lama duduk di siang hingga sore hari untuk bekerja dengan menatap layar gadget. Tanpa disadari, duduk terlalu lama tersebut dapat memicu bahaya berupa sindrom kematian bokong yang kerap dikeluhkan anak-anak muda.

Dikutip laman The Health Site, pinggul adalah kombinasi dari lemak dan otot. Otot gluteal yang membentuk pinggul termasuk yang terbesar di tubuh dan menjaga stabilitas, gerakan, dan postur tubuh. Meskipun sebagian besar dari kita tidak pernah mempertimbangkan fungsinya selain menempatkan kita di permukaan, hal itu dapat memengaruhi kesehatan punggung dan kaki Anda. 

Ilustrasi bekerja sambil duduk.

Ilustrasi bekerja sambil duduk.

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak saat ini dan duduk di atas bokong selama berjam-jam secara berurutan menyebabkan kondisi tertentu yang disebut sindrom kematian bokong. Lantas, apa maksud dari sindrom tersebut dan bagaimana gejalanya?

Sindrom kematian bokong secara klinis disebut amnesia gluteal karena otot-otot ini mungkin melupakan tujuan utamanya untuk menopang panggul dan menjaga tubuh tetap sejajar. Amnesia otot bokong ini terjadi ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk di kursi atau mobil atau sofa.

Otot gluteal dikenal untuk menstabilkan panggul. Jika mereka melemah atau cedera, itu dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, dan masalah lutut dan pergelangan kaki. Menurut beberapa ahli, saat berada dalam posisi duduk dalam waktu lama, otot lain yang disebut fleksor pinggul berkontraksi sementara glutes mengendur. Jika kita mempertahankan posisi tersebut untuk waktu yang lama, kita memicu otot bokong menjadi lemah.

Ilustrasi bokong sakit

Sumber: www.viva.co.id

Related posts