Jumat, 27 Januari 2023 – 14:00 WIB
VIVA Lifestyle – Guna menghindari bahaya kesehatan keracunan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang telah menewaskan lebih dari ratusan anak di Indonesia, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) meminta masyarakat agar lebih bijak memilih kemasan pangan yang aman.
Hal itu disebabkan zat-zat kimia ini ternyata tidak hanya digunakan sebagai pelarut dalam sirup obat batuk saja, tapi juga ada dalam kemasan pangan plastik sekali pakai, seperti air minum dalam kemasan botol dan galon sekali pakai. Scroll untuk info selengkapnya.
“EG dan DEG ini harusnya bahan kimia yang ada di industri sebagai antibeku dan lain-lain, tapi ternyata ada juga di kemasan segala macam. Yang jelas, zat-zat ini bisa membahayakan kesehatan anak-anak di Indonesia,” ujar Pengurus PDUI, Dr. Catherine Tjahjadi, dalam keterangannya, Jumat 27 Januari 2023.
Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.
Menurutnya, EG dan DEG yang ada dalam kemasan pangan itu bisa saja terlepas ke dalam produknya. Apalagi banyak para pedagang yang menjual kemasan-kemasan ini dengan meletakkannya di panas matahari alias dijemur. Bukan hanya itu, kemasan pangan sekali pakai yang mengandung EG dan DEG seperti botol-botol dan galon minum sekali pakai ini diisi ulang berkali-kali oleh sebagian masyarakat.
“Nah, perlakuan-perlakuan yang tidak benar seperti inilah yang bisa membuat EG dan DEG itu terlepas dari kemasannya ke produknya,” tukasnya.
Karenanya, sebagai Pengurus PDUI, dia meminta masyarakat perlu untuk memilih dengan bijak kemasan-kemasan pangan yang aman untuk kesehatan.
Halaman Selanjutnya
“Masyarakat harus jeli dan meningkatkan awareness atau kesadaran, yang dimulai dari keluarga dulu untuk lebih aware dengan kemasan-kemasan yang mengandung bahan kimia ini,” ucap dia.
Sumber: www.viva.co.id