Rabu, 25 Januari 2023 – 18:36 WIB
VIVA Lifestyle – Sambut Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2023 ini, pemerintah menggalakkan berbagai upaya untuk menanggulangi masalah stunting di Indonesia yang masih terus menjadi salah satu permasalahan kesehatan.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Apabila stunting dibiarkan, maka berdampak terhadap daya tahan tubuh anak, yakni mudah infeksi, kesulitan dalam pembelajaran, gangguan tumbuh kembang, dan ke depannya dapat berisiko penyakit tidak menular.
Dokter Spesialis Gizi, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK., FINEM mengatakan, Indonesia bebas stunting dapat tercapai apabila terpenuhinya pemberian nutrisi adekuat selama 1000 hari pertama kehidupan anak, lebih baik lagi, jika selama siklus kehidupan seseorang.
Ilustrasi stunting
Photo :
- Direktorat P2PTM Kemenkes
Nutrisi adekuat diperlukan sejak awal kehamilan, menyusui, pemberian MPASI hingga anak berusia 2 tahun.
“Nutrisi yang adekuat artinya harus memenuhi seluruh unsur nutrisi, termasuk protein. Jika pemenuhan energi seseorang cukup tetapi jumlah protein tidak memadai, tentu akan mengganggu pembentukan sel-sel yang sehat. Demikian pula bila terjadi defisiensi unsur nutrisi lain. Makanan sumber protein akan menyediakan asam amino bagi tubuh kita,” jelas dr. Marya dalam agenda media brief Hari Gizi Nasional yang diadakan Kalbe, Rabu 25 Januari 2023.
Protein dari makanan sehari-hari dapat berasal dari sumber hewani dan nabati. Contoh protein hewani ialah putih telur, ikan, ayam, daging merah, hingga susu.
Halaman Selanjutnya
Sedangkan sumber nabati, di antaranya tahu, tempe, serta kacang-kacangan. Semua sumber protein tersebut bermanfaat baik bagi tubuh manusia.
Sumber: www.viva.co.id