Senin, 17 April 2023 – 11:00 WIB
VIVA Lifestyle – Bau badan mengurangi rasa percaya diri bagi penderitanya karena dapat membuat lawan bicara atau orang di sekitarnya merasa kurang nyaman. Setiap orang memiliki kadar keringat serta kondisi tubuh yang berbeda.
Normalnya, keringat tidaklah berbau, tetapi dalam beberapa kasus ditemukan adanya bakteri, penyakit kronis, terganggunya sistem metabolik, hingga perubahan hormon. Orang yang mengalami gangguan tersebut sangat rentan mengalami bau badan seperti bau asam, bau bawang, dan bau apek. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Mengutip cuitan dokter Tirta, secara umum keringat dihasilkan dari dua kelenjar yaitu kelenjar eccrine yang tidak menimbulkan bau dan kelenjar apocrine yang bisa menyebabkan bau jika terkena bakteri.
“Kelenjar eccrine berfungsi mengatur suhu inti tubuh, tersebar merata di permukaan kulit, telapak tangan dan kaki. Pas anda olahraga keringet gobyos, lha ini hasil eccrine,” cuit dokter Tirta di Twitter, dikutip Senin 17 April 2023.
Sementara itu, kelenjar apocrine biasanya terstimulasi setelah seseorang mengalami pubertas akibat stimulasi hormon seksual. Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut di ketikak (axilaris) dan selangkangan (groin). Keringat dari apocrine ini jika ada kontak dengan bakteri maka akan menimbulkan bau badan.
“Nah bau itu tercipta bukan dari banyaknya keringat. Sebab dalam kondisi normal, keringat dari kelenjar itu tidak berbau. Perubahan hormon atau penyakit metabolik juga bisa menimbulkan bau, contohnya pada obesitas. Kalo orangnya kotor, jorok, mandi ngga bersih, bakteri banyak > bau,” jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana banyak orang berkumpul untuk silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara. Mengalami bau badan tentu akan membuat silaturahmi kurang nyaman bahkan menurunkan tingkat kepercayaan diri untuk bertemu banyak orang.
Sumber: www.viva.co.id