Kamis, 22 Desember 2022 – 10:56 WIB
VIVA Lifestyle – Pada libur Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru), diperkirakan akan terjadi lonjakan mobilisasi masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang.
Diprediksi pula terjadi pergerakan masyarakat dari wilayah Jabodetabek mencapai 16,5 persen atau sekitar 7,1 juta orang yang berdampak pada kesehatan secara menyeluruh.
Dengan tingkat mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) khawatirkan akan berpotensi terjadinya peningkatan kasus COVID-19.
Bahkan, kekhawatiran lain yang mungkin terjadi dari kasus lainnya seperti kecelakaan dan kasus akut penyakit lain. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
“Seperti yang kita tahu pandemi belum sepenuhnya berakhir, potensi penularan masih ada, bahkan penularan untuk penyakit infeksi lainnya,” ujar Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr. Yanti Herman, SH, MH. Kes., dalam keterangan persnya.
Warga memeriksakan kesehatan di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso. (Foto ilustrasi).
Photo :
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Diperlukan kesiapsiagaan sektor kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19, pemberian pelayanan kesehatan lain selama mobilisasi masyarakat menghadapi liburan Nataru.
Hal tersebut meliputi pula pengobatan penyakit sehari-hari, penyakit akibat perjalanan, tindakan kesehatan pada kecelakaan lalu lintas, serta melakukan surveilans kesehatan untuk mengantisipasi potensi adanya kejadian luar biasa.
Sumber: www.viva.co.id