Sabtu, 15 April 2023 – 06:04 WIB
VIVA Lifestyle – Kanker kolorektal merupakan penyakit kanker yang patut diwaspadai oleh semua orang. Meski begitu, kanker usus besar ini sejatinya memiliki gejala dini yang mudah dikenali namun seringkali diabaikan banyak orang. Apa itu?
Data dari Globocan 2020 memperkirakan ada 9.503.710 kasus kanker baru dan 5.809.431 kematian akibat kanker di Asia. Di Indonesia kanker kolorektal menduduki kasus tertinggi kedua pada pria setelah kanker paru dengan jumlah kasus baru pada kanker kolorektal mencapai 34.189 (8.6 persen).
“Kanker kolorektal adalah penyakit di mana sel-sel di usus besar atau rektum tumbuh di luar kendali,” ujar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Pusat, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, dalam webinar bertajuk Kenali, Pahami dan Berteman dengan Kanker Kolorektal bersama Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia, beberapa waktu lalu.
Prof. Aru Sudoyo menambahkan bahwa gejala kanker kolorektal yang dapat muncul yaitu diare, sembelit, buang air besar terasa tidak tuntas, mual, muntah, perut terasa nyeri, kram, atau kembung serta tubuh mudah lelah. Namun, gejala yang lebih khas sebenarnya ada tiga dan sering diabaikan.
“Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, rasa lemah berlebihan karena anemia akibat pendarahan pada rektum bagian ujung usus besar atau buang air besar berdarah. Yang ketiga ini sering terlewatkan yaitu perubahan pada pola buang air besar, yang juga sering dianggap sebagai hemoroid atau ambeien,” tambahnya.
Perubahan pola buang air besar tersebut biasanya berupa tekstur yang berbeda setiap harinya dan ini yang kerap terlewatkan oleh pasien dan dokter. Banyak tenaga medis yang menganggap bahwa tanda tersebut merupakan gejala ambieien sehingga penanganannya pun terlambat.
Halaman Selanjutnya
“80 persen pendarahan di anus karena ambeien, tapi yang 20 persen ini bisa lolos kalau kita tidak perhatikan. Jadi, harus telusuri sumbernya (perdarahan) dari mana,” tegasnya.
Sumber: www.viva.co.id