Musala Gang Gandekan, Peninggalan Orang Terkaya di Semarang Tahun 1815

Musala Gang Gandekan, Semarang.

Minggu, 9 April 2023 – 14:00 WIB

VIVA Travel – Kota Semarang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang menjadi pusat penyebaran agama Islam pada beberapa abad lalu. Di Kota ini, ada banyak tempat bersejarah yang menjadi bukti jejak Islam. 

Read More

Tak hanya masjid-masjid besar, ada juga musala atau langgar kecil yang hingga kini masih kokoh berdiri dan masih asli, meski dibangun dan dipakai selama lebih dari 200 tahun. Yuk, scroll untuk menelusuri lebih lanjut

Adalah musala atau langgar di Gang Gandekan. Warga sekarang menamainya Mushola atau Langgar Al Yahya. Zaman itu, masjid kecil atau musala di Jawa memang disebut langgar. Kalau di luar Jawa ada yang menyebutnya surau.

Langgar Al Yahya ini berada di Gang Kampung Gandekan, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah. Posisinya agak “nyelempit” di tengah perkampungan padat. Meski begitu, bangunan langgar ini mudah dikenal karena bentuk dan arsitektur bangunannya sangat khas dan berbeda dengan bangunan rumah di sekitarnya.

Bagian atapnya sangat kental dengan ciri masjid Jawa pada waktu itu yang meniru Masjid Demak, yaitu atap tajuk atau tumpuk tiga dan pada bagian paling atas dipasang mustaka. Kemudian pada tepian genting diberi hiasan lisplang kayu berukir. Seluruhnya masih asli sejak awal berdiri kecuali genteng yang sudah diganti.

Bangunan utama berupa tembok tebal yang dibuat dari batu bata yang direkatkan dengan serbuk tanah liat kering. Lalu ditutup dengan plester pasir dan serbuk batu bata tanpa semen, dan dicat warna putih.

Halaman Selanjutnya

Sedangkan plafon, daun pintu dan jendela serta plafon atau langit-langit terbuat dari kayu jati tua dan tebal yang masih utuh dan kokoh. Semuanya dicat warna hijau, kecuali langit-langit dicatat cokelat muda.

img_title



Sumber: www.viva.co.id

Related posts