Nova, Bayi Hidrosefalus di NTT Tak Bisa Dioperasi Terkendala Biaya

Maria Novantri Anul, bayi pengidap hidrosefalus.

VIVA Lifestyle – Maria Novantri Anul akhir-akhir ini sering demam dan menangis terus. Seiring berjalannya waktu kepala bayi berusia 1 tahun tersebut terus membesar. Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Stanis Mbaling dan Rofina Nunur ini menderita hidrosefalus saat usianya menginjak 6 bulan.

Di kampung Golo Karot, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tengara Timur, orangtua Maria Novantri tercatat sebagai KK miskin. Kondisi tersebut membuat upaya pengobatan Maria terhenti setelah pemeriksaan terakhir di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo pada September 2022 lalu. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Kian hari kondisi balita yang dipanggil Nova ini semakin memprihatinkan. Di saat yang sama kedua orangtuanya juga tak berdaya karena keterbatasan ekonomi. Ibunda Nova, Rofina Nunur menuturkan, buah hatinya itu lahir dalam keadaan normal. Namun pada usia 6 bulan, Maria selalu panas tinggi dan menangis terus-menerus seperti merasakan kesakitan yang luar biasa.

“Pas usianya enam bulan, anak kami menangis terus selama seminggu, kami bingung kenapa dia menangis. Setelah itu mulai nampak bengkak di area kepalanya dan badannya kaku,” ujar Rofina Nunur ditemui di kediamannya, Selasa 13 Desember 2022.

Ia mengatakan, karena kepala bayi mereka terus membesar, Maria pun kemudian dibawa ke Puskesmas. Hasil pemeriksaan di Puskesmas Wae Nakeng menunjukkan anak mereka menderita hidrosefalus. Hidrosefalus merupakan masalah kesehatan yang umum dialami oleh bayi dan anak-anak, ditandai dengan penumpukan cairan di rongga otak.

Petugas medis di Puskesmas Wae Nakeng menyarankan orangtua Maria untuk diperiksa ulang di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Namun pihak RS Siloam menyarankan Maria segera dirujuk ke Bali. Karena keterbatasan ekonomi, orangtuanya belum bisa membawa sang anak ke Bali.

Sumber: www.viva.co.id

Related posts