Rabu, 28 Desember 2022 – 13:18 WIB
VIVA Lifestyle – COVID-19 yang tiba-tiba meningkat di China, memicu negara-negara berisiko lainnya bersiap untuk kondisi terburuk. Meski tren kasus di Indonesia cenderung landai, namun bukan berarti mutasi omicron tak membuat virusnya berhenti menginfeksi.
Saat gelombang kedua COVID-19 yang ganas muncul, menyebabkan ribuan orang terinfeksi virus tersebut, dan banyak yang dirawat di rumah sakit dengan gejala infeksi yang parah. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Sementara gelombang kedua didominasi oleh varian COVID-19 Delta yang sangat mematikan, gelombang ketiga pandemi sebagian besar didorong oleh varian Omicron yang bermutasi tinggi.
Setiap gelombang yang dipicu oleh varian COVID-19 baru datang dengan serangkaian tanda dan gejala baru yang terpisah. Karena ketakutan akan gelombang keempat COVID-19 di dunia semakin tinggi, berikut gejala yang dapat diobservasi dalam mencegah gelombang COVID-19 yang akan datang.
Gejala COVID pada yang telah divaksinasi lengkap
Mengapa kita berbicara tentang gejala yang dapat dialami oleh seseorang yang telah menerima dosis vaksinasi COVID-19? Pasalnya, lonjakan kasus COVID-19 di China saat ini didominasi oleh varian BF.7 Omicron yang memiliki kemampuan menginfeksi mereka yang telah diimunisasi lengkap.
Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin diperhatikan oleh individu yang terinfeksi ulang atau divaksinasi lengkap mulai dari sakit tenggorokan dan pilek. Selain itu, tiga gejala lain yang kerap dikeluhkan adalah batuk terus-menerus, hidung mampet, dan sakit kepala kronis.
Halaman Selanjutnya
Terlepas dari 5 gejala utama, terinfeksi ulang atau tertular infeksi COVID-19 setelah vaksinasi lengkap dapat membuat Anda mengalami keluhan berbeda seperti kelelahan ekstrim. Bahkan, keluhan yang cukup berat ditandai dengan sesak dada, nyeri kepala, dan demam ringan disertai menggigil.
Sumber: www.viva.co.id