Rabu, 23 November 2022 – 15:00 WIB
VIVA Lifestyle – Satu kasus polio yang dilaporkan tak bisa diabaikan karena dapat mengintai anak-anak, meski begitu tak perlu juga panik berlebihan. Untuk itu, orangtua sepatutnya memahami seluk beluk polio untuk mewaspadai sejak dini, termasuk gejala dari penyakit lawas ini.
Polio dianggap sebagai penyakit lama karena sudah ditemukan sejak puluhan tahun lalu dan menulari ratusan orang, khususnya anak-anak. Perwakilan WHO Indonesia menyebutkan bahwa sebenarnya kasus polio pada anak didominasi dengan tanpa gejala sehingga sulit dikenali, namun berpotensi menulari karena membawa virus.
“Sekitar 70 persen, terutama pada anak, asimtomatis (tidak ada gejala). Kita menemukan seperti contoh di Papua, 2 kasus positif dari anak sehat artinya ada anan karier (pembawa virus),” ujar NPO Surveilance-WHO Indonesia, dr Musthofa Kamal MSc, dalam live instagram Dinkes DKI Jakarta, Selasa 22 November 2022.
Dokter Kamal melanjutkan bahwa 24 persen pada kasus polio tersebut mengalami gejala minor. Ini cenderung mengarah pada gejala ringan seperti demam atau hangat dan nyeri tenggorokan, yang tidak khas sehingga juga sulit dikenali oleh banyak orang, bahkan cenderung memahaminya sebagai gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) semata.
“Gejala minor akan sembuh dalam waktu satu minggu,” bebernya.
Lebih dalam, 1 sampai 5 persen kasus polio menunjukkan gejala berat yang menyulitkan anak bergerak mulai dari pegal dan kaku sendi. Mirisnya, sekitar 1 persen kasus polio bisa berdampak lebih berat dengan menyebabkan lumpuh layu akut bahkan bisa memicu kelumpuhan permanen.
Sumber: www.viva.co.id