Jumat, 27 Januari 2023 – 06:47 WIB
VIVA Lifestyle – Penayangan episode kedua dari serial The Last of Us yang diangkat dari game dengan judul serupa, tengah menarik perhatian netizen Tanah Air sejak awal pekan ini. Bukan tanpa sebab, pada penayangan episode dua yang bertajuk Infected pada Senin 23 Januari 2023, menggambarkan latar belakang virus jamur cordyceps yang mengubah manusia menjadi zombie yang berasal dari laboratorium di Jakarta.
Namun siapa sangka, jamur cordyceps ini ternyata ada di dunia nyata. Jamur cordyceps merupakan jamur yang hidup dan tumbuh pada larva atau ulat di pegunungan di daerah China dan Himalaya. Jamur cordyceps diketahui tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Sebagian besar suplemen cordyceps dibuat di laboratorium. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Lantas, benarkah jamur cordyceps ini berbahaya seperti yang digambarkan di serial The Last of Us? Melansir laman Very Well Health, ada lebih dari 400 spesies cordyceps yang diketahui, meskipun jenis yang digunakan di sebagian besar suplemen dibuat di laboratorium.
Dalam pengobatan komplementer dan alternatif (CAM), cordyceps sering digunakan sebagai penguat energi alami. Para pendukung juga mengklaim bahwa cordyceps dapat melindungi seseorang dari masalah kesehatan seperti kelelahan, tekanan darah tinggi, infeksi saluran pernapasan atas, peradangan, dan gangguan ginjal.
Selain itu, beberapa herbalis juga percaya bahwa cordyceps dapat meningkatkan libido (gairah seks), memperlambat penuaan, dan melindungi dari risiko kanker. Berikut beberapa manfaat jamur cordyceps yang lain.
Performa atletik
Penelitian tentang efek peningkatan kinerja cordyceps telah membuahkan hasil yang beragam. Cordyceps diperkirakan dapat meningkatkan kinerja atletik. Klaim ini pertama kali menjadi berita utama di tahun 90-an ketika atlet atletik Tiongkok mencapai banyak rekor dunia, dan pelatih mereka menghubungkan kesuksesan tersebut dengan suplemen yang mengandung cordyceps.
Halaman Selanjutnya
Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi suplementasi cordyceps setiap hari secara bertahap meningkatkan asupan oksigen maksimum (VO2 max) pada dewasa muda setelah tiga minggu. Para peneliti percaya bahwa hasil ini menunjukkan bahwa cordyceps dapat meningkatkan toleransi atlet terhadap latihan intensitas tinggi.
Sumber: www.viva.co.id