Salah Menggendong Bisa Berdampak Risiko Gangguan Pertumbuhan Tulang pada Bayi

Ilustrasi wanita/ibu dan bayi.

VIVA Parenting – Menggendong bayi baru lahir (newborn) untuk pertama kalinya adalah momen yang membahagiakan tapi juga menegangkan bagi orang tua baru. Pasalnya, kondisi tulang bayi usia 6 bulan ke bawah itu masih sangat rawan sehingga orang tua harus ekstra hati-hati saat mengangkat atau menggendongnya.

Kesalahan dalam menggendong bayi baru lahir dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan tulang bayi seperti tulang belakang melengkung, skoliosis, spondylosis, hip dysplasia, hingga membahayakan bagian leher dan kepala bayi karena tidak ditopang dengan baik. Scrolll untuk simak artikel selengkapnya. 

Risiko bayi keseleo, shaken baby syndrome (sekumpulan gejala ketika bayi mengalami guncangan terlalu keras pada kepala), hingga patah tulang juga riskan terjadi bila orang dewasa tidak tahu cara menggendong bayi dengan benar. 

Posisi ibu menggendong bayi saat sedang menyusui ASI secara langsung atau melalui botol susu juga harus diperhatikan. Hindari kesalahan dalam menggendong bayi yang dapat membuat bayi merasa tidak nyaman hingga menangis dan berisiko tersedak. 

Ini juga menimbulkan risiko gangguan pencernaan pada bayi karena mendorong produksi gas berlebih di lambung, memicu refluks hingga GERD, dan si kecil jadi kolik, rewel, dan tidak bisa tidur nyenyak. Bila begini, orang tua terutama ibu bisa merasa stres, kelelahan, sulit tidur juga, dan jadi kurang maksimal dalam merawat buah hati. 

Alpremio Indonesia berkomitmen untuk membantu orang tua dan keluarga meminimalisasi kesalahan dalam menggendong si Kecil dengan alat bantu gendong (nursing seat) yang didesain khusus untuk memberikan dudukan postur yang tepat, aman, dan nyaman bagi bayi dan yang menggendongnya.

Sumber: www.viva.co.id

Related posts