Kamis, 1 Desember 2022 – 14:55 WIB
VIVA Lifestyle – Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa situasi COVID-19 sudah semakin membaik dengan tren penurunan angka kasusnya. Akan tetapi, tren tersebut bisa berubah apabila muncul varian-varian baru COVID-19 yang lebih ganas disertai penurunan imunitas akibat enggannya divaksinasi.
Dokter Nadia menambahkan bahwa hal ini seiring dengan menjelangnya momen Tahun Baru dan Natal (Nataru) yang patut meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Nadia memprediksi bahwa kasus COVID-19 masih landai sehingga peraturan PPKM masih di level 1 jelang Nataru ini. Scroll untuk simak artikel selengkapnya,
“Tren 1-2 minggu ke depan tidak setinggi sebelumnya. PPKM tetap level 1 sehingga tidak ada perubahan kemungkinan untuk nataru kecuali ada subvarian baru,” kata Nadia dalam temu media Sanofi dan Perkeni, di Jakarta.
Kendati begitu, munculnya subvarian baru yang lebih ganas dapat membuat level PPKM meningkat nantinya. Selain itu, vaksinasi booster yang cakupannya belum mencapai target pun menjadi kendala. Salah satu alasan masyarakat enggan divaksinasi adalah merasa gejala COVID-19 sudah ringan dan kondisinya tak separah awal pandemi.
Ilustrasi COVID-19/virus corona
“Saat ini kan kalau terkena COVID-19 mungkin dengan vaksinasi yang lengkap, sampai dengan dosis ke-2 kecenderungannya bersifat lebih ringan gejalanya,” jelasnya.
Selain itu, alasan lain yang membuat masyarakat tak mau divaksinasi adalah ketakutan dari informasi yang tak benar atau hoax. Kondisi masyarakat yang minim edukasi dinilai mudah ‘kemakan’ hoax sehingga cakupan vaksinasi booster baru 50 persen di DKI Jakarta.
Sumber: www.viva.co.id