Jumat, 23 Desember 2022 – 15:58 WIB
VIVA Lifestyle – Menikah dan berkeluarga kerap menjadi tujuan hidup dari banyak pasangan, meski tak sedikit konflik bermula dari hal tersebut. Tak heran, banyak nasihat yang viral di media sosial agar tak segera menikah lantaran dapat memberi dampak kurang menyenangkan.
Dokter Spesialis Anak sekaligus Founder @tentanganakofficial, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, mengatakan bahwa pernikahan dan kehamilan patut dipersiapkan sejak masa remaja, baik itu secara fisik atau mental. Sayangnya, di generasi sebelumnya, persiapan tersebut tak dilakukan dengan maksimal lantaran edukasi terkait hal itu belum gencar dilakukan, bahkan terbilang awam.
Ilustrasi pernikahan/pre-wedding.
“Dulu itu nggak ada yang bahas soal pernikahan, apa yang harus dipersiapkan, saat kehamilan apa yang dipersiapkan. Sekarang, kita angkat awareness kalau hamil harus disiapkan secara mental karena pengaruhi karakter anak nanti,” ujar Mom Influencer itu dalam webinar Tentang Anak x Hansaplast, baru-baru ini.
Peran kesehatan mental ibu, kata Mesty, dimulai dengan munculnya hormon stres ketika masa kehamilan dan memengaruhi kondisi janin. Ketika lahir pun, anak yang belum memahami situasi, akan melihat karakter sang ibu yang memberi pengaruh negatif lantaran kesehatan mentalnya kurang baik. Hal itu pun berdampak pada kepercayaan diri anak yang menurun.
“Ketika (sikap) negatif (ibu) akan asosiasikannya dengan diri mereka. Kasihan kalau belum siap (menikah). Menurutku orangtua itu nggak ada yang sempurna tapi pada akhirnya kita sama-sama belajar,” terangnya.
Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.
Sumber: www.viva.co.id