Waspada Konsumsi Gula Berlebih, Si Manis Nikmat yang Bisa Bikin Gawat

Ilustrasi gula.

VIVA Lifestyle – Libur Natal dan Tahun Baru identik dengan momen penuh kehangatan bersama keluarga. Momen ini juga sering kali dilengkapi dengan berbagai kudapan manis yang menggugah selera. Sayangnya, terkadang kita sulit untuk menahan diri dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis tersebut. 

Wacana mulai pola hidup sehat di tahun baru tak jarang menjadi dorongan untuk terus makan sepuasnya hingga penghujung tahun tanpa memerhatikan kandungan gula tambahan yang terkandung. Lantas, bagaimana cara untuk mulai membatasi diri dalam mengonsumsi gula harian? Scroll selanjutnya ya.

Gula merupakan karbohidrat sederhana yang dapat diubah menjadi sumber energi bagi tubuh. Gula dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gula alami/intrinsik dan gula tambahan. Gula alami dapat diperoleh dari makanan dan minuman yang secara alami sudah mengandung gula, misalnya
susu dan buah-buahan.

Gula pasir

Sementara gula tambahan biasanya didapatkan dari makanan dan minuman
yang dalam proses pengolahannya ditambahkan gula. Tidak sulit untuk menemukan makanan dan minuman dengan gula tambahan ini, mulai dari permen, kue, biskuit, susu dengan berbagai rasa, hingga makanan dan minuman kemasan.

Mengonsumsi makanan atau minuman manis dipercaya dapat membuat perasaan menjadi lebih baik. Saat mengonsumsi gula, otak akan melepaskan serotonin dan dopamin yang merupakan neurotransmitter yang berperan dalam brain reward system sehingga suasana hati menjadi bahagia dan mood menjadi lebih baik. 

Sayangnya, selain memberikan perasaan bahagia, gula juga berpotensi menyebabkan kecanduan. Ketika perasaan bahagia mereda atau hilang, otak cenderung menginginkan perasaan itu kembali.

Sumber: www.viva.co.id

Related posts