Kamis, 26 Januari 2023 – 13:31 WIB
VIVA Lifestyle – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan baru ke semua negara setelah menemukan kemungkinan hubungan antara sirup obat batuk anak dan kematian lebih dari 300 anak dari berbagai negara. Salah satunya yaitu Indonesia yang mencatat hingga 324 kematian anak akibat gagal ginjal akut usai konsumsi obat sirup.
Dikutip laman The Health Site, selama beberapa minggu terakhir, WHO telah menyoroti keberadaan dua bahan kimia yang sangat beracun dalam sirup obat batuk yang digunakan secara besar-besaran untuk anak-anak. Dua bahan kimia beracun yang ditemukan dalam sirup obat batuk yang terkontaminasi adalah — diethylene glycol (DEG) dan ethylene glycol (EG).
“Ini adalah bahan kimia beracun yang digunakan sebagai pelarut industri dan agen antibeku, yang dapat tertelan secara fatal bahkan dalam jumlah kecil, dan tidak boleh ditemukan dalam obat-obatan,” kata WHO dalam pernyataannya.
Ilustrasi sirup obat batuk anak.
Tingginya kadar kedua bahan kimia beracun ini terkait langsung dengan penyebab komplikasi parah pada tubuh orang yang mengkonsumsinya, terutama anak-anak, yang rentan terhadap penyakit asing tersebut. Negara-negara yang paling banyak mengalami kasus kematian akibat sirup obat batuk yang terkontaminasi adalah Gambia, Indonesia, dan Uzbekistan.
WHO juga telah memperingatkan bahwa sebagian besar dari anak-anak ini berusia di bawah lima tahun. Pejabat WHO telah mengeluarkan peringatan terhadap tiga produk medis global sejak 2022. Dari enam perusahaan obat tersebut berasal dari India dan Indonesia.
“Menyadari meningkatnya kasus kematian akibat konsumsi sirup obat batuk, WHO mengatakan bahwa sebagian besar kasus ini tidak terisolasi, dan tindakan segera dan terkoordinasi penting untuk menjaga agar situasi yang memburuk tetap terkendali,” kata WHO.
Halaman Selanjutnya
Bagaimana Diethylene Glycol Dan Ethylene Glycol Mempengaruhi Tubuh?
Sumber: www.viva.co.id